Langsung ke konten utama

Sejarah Singkat Kemerdekaan Republik Indonesia



Republik Indonesia merdeka pada hari Jum'at tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia merdeka dengan dibacanya proklamasi oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai pendampingnya, yang bertempat di Jl. Pegangsaan Timur no. 56 di Jakarta Pusat.

Tepatnya tanggal 06 Agustus 1945 sebuah bom atom meledak di kota Hirosima, Jepang yang pada saat itu sedang menjajah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan terbentuklah BPUPKI atau dalam bahasa jepang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai  yang didirikan oleh pemerintah jepang pada tanggal 29 april 1945 yang beranggotakan 63 orang. kemudian berganti pada tanggal 07 Agustus 1945 menjadi PPKI atau dalam bahasa jepang disebut Dokuritsu Junbi inkai, dan tepatnya tanggal 9 Agustus Bom atom kembali dijatuhkan di kota Nagasaki yang membuat Negara Jepang Menyerah Kepada Amerika Serikat.




Momen ini disiasiakan Indonesia Untuk memproklamasikan kemerdekaannya. pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan syahrir mendengar lewat radio bahwa jepang telah menyerah pada sekutu, yang membuat para pejuang Indonesia semakin mempersiapkan kemerdekaannya. saat kembalinya Soekarno dari Dalat, sutan syahrir mendesak kemerdekaan Indonesia. pada tanggal 15 agustus 1945 Jepang benar-benar menyerah pada Sekutu. pada dini hari 16 Agustus 1945 Para pemuda membawa Soekarno beserta Istri dan Anaknya dan Hatta dibawa ke rengasdengklok dengan tujuan agar Soekarno dan Hatta tidak terpengaruh oleh jepang. di Jakarta Wikana dan Mr. Ahmad Soebarjo menyetujui untuk memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. maka diutuslah Yusuf Kunto menjemput Soekarno dan keluarga dan juga Hatta. Soekarno dan Hatta kembali ke jakarta ia dibawa ke rumah nishimura dan di bawa kembali ke rumah Laksamana Maeda. untuk membuat konsep kemerdekaan. teks porklamasi pun disusun pada dini hari yang diketik oleh sayuti melik. pagi harinya tepatnya tanggal17 Agustus 1945 di kediaman soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56. dan dibacanya teks Proklamasi Itu pada pukul 10:00 WIB dan dikibarnya Bendera Merah Putih yang dijahit oleh Istri Soekarno, Fatmawati. dan disambut gembira oleh seluruh rakyat Indonesia.

Tepatnya tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengambil keputusan, mengesahkan UUD 1945, dan terbentuknya NKRI, serta terpilihnya Ir. Soekarno dan Moh. Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesawat Sederhana dan Macam-macam Pesawat Sederhana

Pesawat Sederhana Pesawat sederhana adalah alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Ada beberapa keuntungan pesawat sederhana. Pesawat sederhana dapat mengubah arah gaya, misalnya pada penggunaan katrol. Pesawat sederhana juga dapat mengubah energi, misalnya pada dinamo terjadi peubahanenergi mekanik menjadi listrik. Selain itu, pesawat sederhana juga dapat mengubah kecepatan, misalnya mesin jahit. Pengaruh lain adalah mengubah gaya, misalnya tang, catut, dan palu. Ada 4 macam pesawat sederhana. Dibawah ini adalah macam-macam peswat sederhana beserta penjelasannya. 1. Tuas/Pengungkit Pengungkit adalah alat untuk mengungkit benda. Pengungkit bisa berupa sebilah kayu, bambu, atau logam yang diberi gaya pada salah satu sisinya. Gaya yang diberikan pengungkit disebut kuasa.Pengungkit berfungsi untuk mengungkit, mencabut atau mengangkat benda yang berat. Perhatikan gambar berikut ! Pada pengungkit terdapat bagian-bagian yang diuraikan sebagai berikut. 1. Titi...

sejarah singkat dan latar belakang lahirnya proklamasi

Sejarah singkat / latar belakang lahirnya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Diawali dengan dijatuhkannya bom atom oleh tentara Amerika Seri kat pada tanggal 6 Agustus 1945 di kota Hiroshima di Jepang. Kemudian pada tanggal 9 Agustus 1945 bom atom kedua dijatuhkan di kota Nagasaki Jepang. Hal ini menyebabkan Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu yang diketuai oleh Amerika Serikat. Pada saat itulah kesempatan dipergunakan sebaik-baiknya oleh para pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia terlepas dari belenggu penjajahan Jepang. Namun dalam pelaksanaannya terdapat perbedaan pendapat diantara para pejuang. Pejuang golongan muda yang antara lain terdiri dari Sukarni, Adam Malik, Kusnaini, Syahrir, Soedarsono,Soepono, Chaerul Saleh menghendaki kemerdekaan secepat mungkin, dan pejuang golongan tua yang antara lain Soekarno dan Hatta tidak ingin terburu-buru karena mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat p...